Tanda-tanda Pubertas Pada Anak Laki-laki, Apa Saja?

Tanda-tanda Pubertas

Apakah Anda memiliki anak remaja, saudara kandung atau
keponakan? Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa.Jadi bisa dibilang masa remaja adalah antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa. Semua orang di dunia mengalami masa pubertas, baik perempuan
maupun laki-laki.Namun usia pubertasnya tidak sama, yaitu antara 10-17 tahun
untuk perempuan dan 11-17 tahun untuk laki-laki.

Kesenjangan usia pada masa pubertas juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal.Mengingat perempuan dan
laki-laki memiliki posisi tubuh yang berbeda, maka pertumbuhan mereka pada masa
pubertas secara alami juga berbeda. 

 

Apa saja tanda-tanda pubertas pada anak laki-laki?

 

Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pubertas pada
anak baik perempuan maupun laki-laki? 

 

Agar sobat Betuah.id bisa memahami hal-hal tersebut, yuk simak
ulasannya berikut ini! 

 

Pengertian Pubertas pada Anak Istilah “pubertas”
berasal dari kata Yunani “pubertas” yang berarti
“kejantanan” dan “menunjukkan kedewasaan yang ditandai dengan
kejantanan jasmani”. Hanya saja istilah tersebut juga berasal dari kata
“pubes” yang berarti “rambut kemaluan sebagai tanda kematangan fisik”. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa secara linguistik pubertas adalah Gejala
umum pada masa pubertasAnak-anak mengalami beberapa gejala pada masa pubertas.

 

Perlu diketahui bahwa gejala-gejala berikut ini merupakan
hal yang normal, artinya setiap orang di dunia ini tumbuh dan berkembang dengan
gejala-gejala tersebut.

 

1.Adanya kecenderungan untuk meniru

 

Baik anak perempuan maupun laki-laki pada masa puber tentu
mempunyai kecenderungan untuk meniru sebagai bagian dari pencarian
identitasnya. Mereka biasanya meniru hal-hal favoritnya seperti gaya berpakaian
dan tingkah laku para idolanya.Tak jarang mereka meniru hal-hal tersebut tanpa
mempertimbangkan keadaan sosial dan kepribadiannya, sehingga terkesan
menyimpang dari sistem tatanan sosial. Oleh karena itu, orang tua, keluarga,
dan sekolah mempunyai peran dalam memantau masa remaja.

 

2. Merasa Bosan 

 

Jika anak remaja, adik atau keponakan Anda tiba-tiba bosan
dengan permainan yang biasa mereka nikmati, hal ini wajar. Bahkan, mereka tak
segan-segan menunjukkan rasa bosannya dengan menolak melakukan aktivitas yang
dulu mereka sukai saat masih kecil.

 

3. Keinginan untuk menyendiri

 

Ya, pada masa pubertas, remaja selalu ingin menyendiri.
Mereka ingin mengisolasi diri di kamarnya atau di tempat tertentu. Itu sebabnya
mereka sudah memiliki kamar sendiri di usia remaja.

 

4. Kecenderungan mencari perhatian lebih

 

Gejala selanjutnya adalah pada masa remaja mulai mencari
perhatian dari lingkungan sekitar. Seolah-olah ingin mempunyai kedudukan dan
peranan dalam memfungsikan lingkungan hidup. Jadi wajar jika mereka berlebihan
dalam tingkah lakunya dan juga cara berpakaiannya.Seringkali mereka tidak
bertindak negatif untuk menarik perhatian. Maka di sinilah peran orang tua,
keluarga dan sekolah untuk membuat mereka menyimpang dari tatanan sosial.

5. Awal Keterikatan pada Lawan Jenis

 

Gejala pubertas yang paling kentara adalah ketertarikan
mereka pada lawan jenis. Ketika laki-laki berani menindas perempuan, entah itu
teman atau tetangga, perempuan suka berdandan sebaik mungkin untuk mendapatkan
simpati dari laki-laki. Karena tumbuhnya cinta antara perempuan dan laki-laki
adalah hal yang wajar, mari kita asumsikan bahwa ini adalah awal perjalanan
mereka menuju kedewasaan.Orang tua, keluarga, sekolah, dan lingkungan harus
turut serta mengontrolnya agar tidak melewati batas, terutama saat berinteraksi
dengan lawan jenis. Ajarkan pentingnya pendidikan seks agar mereka paham untuk
tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas dengan teman lawan jenis.

 

6. Mulailah mencari idola

 

Idol baik penyanyi, aktor, aktris maupun K-Pop Idol yang
saat ini “mendominasi” pasar dunia pasti menjadi panutan bagi para remaja.
Ingatlah bahwa masa remaja adalah masa dimana seorang anak sedang kebingungan
dan mencari sosok yang bisa menjadi teladan dalam hidupnya.Maka tak heran jika
kita masuk ke kamar remaja, banyak terdapat poster band, boy band, girl band,
aktor, aktris, dan penyanyi favoritnya.

 

7. Perasaan Bergairah

 

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada masa pubertas, hormon
serotonin dalam tubuh meningkat ketika perasaan remaja menjadi bergairah.
Keadaan emosi mereka belum stabil karena perubahan hormonal. Namun hormon ini
juga menimbulkan kegembiraan, terutama saat Anda menekuni bakat dan hobi.Oleh
karena itu, tidak jarang remaja mengalami kesulitan mengendalikan emosi hingga
berujung pada pertengkaran dengan temannya.

 

Baca Juga : Cara Mengatasi Wajah Berminyak

 

8. Selalu ingin mencoba hal baru

 

Gejala selanjutnya adalah remaja ingin mencoba hal baru,
baik negatif maupun positif. Jika hal-hal baru tersebut positif, seperti
menggali bakat dan hobi, orang tua dan keluarga pasti tidak akan terlalu
khawatir. Namun, jika hal-hal baru tersebut bersifat negatif, seperti mencicipi
minuman beralkohol, narkoba, ganja, atau menonton film porno, tentu membuat
kita khawatir bukan?Rasa penasarannya membuat remaja mencoba sesuatu yang
terlarang. Jadi jika mereka memang melakukan hal-hal baru yang negatif, jangan
langsung menyalahkan mereka. Bicarakan saja konsekuensinya secara perlahan
dengan bahasa yang mudah dimengerti..

Tanda-tanda pubertas antara lain perubahan fisik dan
perubahan hormonal.

 

1.Perubahan Bentuk Tubuh

 

Tanda awal pubertas pada anak laki-laki adalah adanya
perubahan bentuk tubuh. Mulai dari lengan, kaki hingga bahu terlihat lebih
lebar dan berotot. Tidak jarang anak laki-laki juga mengalami kenaikan berat
badan, namun tidak semuanya, tergantung faktor genetik.

 

2. Tumbuhnya Rambut di Ketiak dan Kemaluan

 

Tanda pubertas pada anak laki-laki selanjutnya adalah
tumbuhnya rambut tipis di ketiak dan kemaluan, terutama di bagian pangkal penis.
Seiring berjalannya waktu, bulu-bulu halus ini pun tumbuh di bagian bawah
pusar.

 

3. Pertumbuhan Tinggi Badan

 

Perubahan fisik yang juga terjadi pada anak laki-laki pada
masa pubertas adalah pertumbuhan tinggi badan. Ya, anak laki-laki terlihat
sangat besar saat pubertas, bahkan bisa tumbuh sekitar 7-8 cm per tahun.
Tubuhnya juga terlihat lebih kuat dipengaruhi oleh faktor genetik dan asupan
makanan.

 

4. Mengalami mimpi basah

 

Mimpi basah ini merupakan ejakulasi tak disengaja pada saat
anak laki-laki tidur dan merupakan hal yang wajar pada masa pubertas. Jika
anak, adik, atau keponakan Anda mengalami mimpi basah ini saat masa pubertas,
jangan memarahinya atau bahkan mengolok-oloknya. Malah menimbulkan rasa malu
dan bersalah dalam diri mereka sehingga membuat mereka merasa “kotor”.Sebaiknya
jelaskan pada mereka arti mimpi basah tanpa menghakiminya. Ingatlah bahwa
terjadinya mimpi basah merupakan hal yang wajar bagi pertumbuhan sistem
reproduksi dan tidak dapat dihindari.

 

5. Berkeringat jadi lebih mudah

 

Memang pada masa pubertas anak laki-laki yang biasanya aktif
melakukan aktivitas tertentu, produksi keringatnya meningkat. Bahkan, bau badan
mereka seringkali khas. Jadi di sini terserah orang tua dan keluarga untuk
mengajari mereka menggunakan deodoran dan berganti pakaian sepulang sekolah.

 

6. Penampakan kumis dan janggut

 

Karena pubertas merupakan suatu proses dewasa, maka anak
laki-laki juga mengalami penampakan kumis dan janggut seperti halnya laki-laki
dewasa. Remaja yang mengalami hal ini seringkali tidak penasaran bagaimana cara
mencukur kumis dan jenggot yang benar.

 

7. Munculnya Jerawat

 

Tanda pubertas pada anak laki-laki selanjutnya adalah
munculnya jerawat di bagian wajah. Faktanya, remaja putri juga mengalami
timbulnya jerawat saat masa pubertas. Hal ini dipicu oleh kelenjar keringat
yang menjadi aktif selama masa pubertas.

 

8. Suara meninggi

 

Suara meninggi merupakan tanda pubertas terlambat pada anak
laki-laki. Suara anak laki-laki pada masa pubertas cenderung lebih berat dan
lebih dalam dibandingkan pada masa kanak-kanak. Hal ini normal dan akan berubah
ketika dewasa.

 

9. Cenderung emosional

 

Tidak hanya anak perempuan yang biasanya mengalami perubahan
suasana hati emosional, anak laki-laki juga mengalami hal ini pada masa
pubertas. Mereka lebih mudah marah karena hal sepele dan sering bertengkar
dengan teman-temannya. Sebab, emosinya belum stabil dan memerlukan pengawasan
orang tua dan sekolah.


Baca Juga : Ini Dia Ide Jualan 1000an Modal Kecil Untung Besar

10. Ereksi Penis

 

Menurut laporan Healthq.com, bagian penis yang ereksi tanpa
alasan dan bahkan bisa terjadi kapan saja merupakan bagian yang paling banyak
terkena gejala pubertas pada anak laki-laki. Jika iya, anak pasti akan merasa
bingung, bingung dan khawatir, apalagi jika ini adalah pertama kalinya. Maka di
sinilah peran orang tua dan keluarga untuk menjelaskan bahwa ereksi penis yang
dialaminya merupakan fenomena normal pada masa pubertas dan semua pria di dunia
ini mengalaminya.

Tekankan juga bahwa seiring bertambahnya usia, mereka dapat
mengontrol ereksi penisnya..